Profil Desa Babakan
Ketahui informasi secara rinci Desa Babakan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Babakan, Kecamatan Kalimanah, merupakan pusat industri kerajinan sapu glagah dan rayung yang vital di Purbalingga. Didukung oleh sektor pertanian yang subur, desa ini menyinergikan kekuatan industri kreatif berbasis tradisi dengan ketahanan pangan ya
-
Pusat Industri Sapu
Babakan dikenal luas sebagai sentra produksi sapu glagah dan sapu rayung, sebuah industri padat karya yang menjadi pilar utama perekonomian desa dan diwariskan secara turun-temurun.
-
Lumbung Pangan Produktif
Dengan lahan persawahan yang luas dan subur, desa ini berperan penting sebagai salah satu lumbung pangan penyangga di Kecamatan Kalimanah, khususnya dalam produksi padi.
-
Sejarah dari "Membuka Lahan"
Nama "Babakan" berasal dari kata dalam bahasa Jawa yang berarti `membuka lahan baru`, mencerminkan sejarah desa sebagai wilayah pemukiman baru yang dibuka di masa lampau.
Terletak di kawasan agraris yang subur di Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Desa Babakan menampilkan sebuah harmoni unik antara ketekunan agraris dan geliat industri kreatif berbasis tradisi. Desa ini tidak hanya dikenal karena hamparan sawahnya yang menghijau, tetapi juga reputasinya sebagai salah satu sentra utama industri kerajinan sapu di Purbalingga. Di setiap sudut desa, tangan-tangan terampil warganya dengan cekatan merangkai serat alam menjadi sapu berkualitas, sebuah keahlian yang menjadi tulang punggung ekonomi dan warisan budaya yang terus dijaga.
Secara geografis, Desa Babakan menempati lahan seluas 157,49 hektar. Wilayah ini terbagi secara seimbang antara lahan persawahan yang produktif dan area pemukiman yang sekaligus menjadi pusat aktivitas industri kerajinan sapu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, desa ini dihuni oleh 3.559 jiwa, yang menghasilkan tingkat kepadatan penduduk sekitar 2.260 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan komunitas yang ideal, tidak terlalu padat dan selaras dengan daya dukung lingkungannya. Dengan kode pos 53371, desa ini secara administratif terbagi menjadi 3 Dusun, 4 Rukun Warga (RW), dan 19 Rukun Tetangga (RT), menopang kehidupan sosial para petani dan perajin yang dinamis.
Jejak Sejarah di Balik Nama "Babakan"
Nama Desa Babakan memiliki akar historis yang kuat dan makna yang lugas. Dalam peristilahan bahasa Jawa, kata "babak" atau "mbabak" memiliki arti membuka, memulai, atau merintis sesuatu yang baru. Istilah "Babakan" sendiri merujuk pada sebuah area atau pemukiman baru yang dibuka dari lahan yang sebelumnya berupa hutan atau tanah kosong (terahan).
Menurut penuturan para sesepuh desa, wilayah yang kini menjadi Desa Babakan pada masa lampau merupakan kawasan hutan dan lahan liar yang belum berpenghuni. Sekelompok tokoh perintis kemudian datang dan mulai mbabak alas atau membuka hutan untuk dijadikan lahan pertanian dan tempat tinggal. Proses membuka lahan baru inilah yang kemudian diabadikan menjadi nama pemukiman mereka, yaitu "Babakan". Nama ini menjadi sebuah monumen lisan yang menceritakan semangat perjuangan, kerja keras, dan keberanian para leluhur dalam membangun sebuah komunitas dari nol.
Pilar Ekonomi: Sinergi Serat Alam dan Lahan Pertanian
Perekonomian Desa Babakan berdiri kokoh di atas dua pilar yang saling menopang: industri kerajinan sapu sebagai motor penggerak ekonomi kreatif, dan sektor pertanian sebagai fondasi ketahanan pangan. Sinergi keduanya menciptakan model ekonomi perdesaan yang tangguh dan berkelanjutan.
Sentra Industri Sapu Glagah dan Rayung
Identitas utama dan keunggulan kompetitif Desa Babakan terletak pada industri kerajinan sapu. Desa ini merupakan salah satu produsen sapu glagah (terbuat dari bunga rumput gelagah) dan sapu rayung (terbuat dari tangkai daun tebu atau sejenisnya) yang paling signifikan di Purbalingga. Puluhan unit usaha rumahan tersebar di seluruh desa, menyerap sebagian besar tenaga kerja lokal, terutama kaum ibu dan lansia yang tetap produktif.
Proses pembuatan sapu dilakukan sepenuhnya dengan tangan, menuntut ketelatenan dan keahlian khusus yang diwariskan dari generasi ke generasi. Mulai dari menyortir bahan baku, mengikatnya dengan kuat pada gagang, hingga menjahit dan merapikannya menjadi produk akhir. Sapu buatan Babakan dikenal memiliki kualitas yang unggul, awet, dan kokoh. Produk-produk ini tidak hanya memenuhi pasar lokal di Purbalingga, tetapi juga didistribusikan secara luas oleh para pengepul ke berbagai kota besar di Jawa Tengah dan sekitarnya. Industri padat karya ini menjadi sumber pendapatan vital yang mampu meningkatkan daya beli dan kesejahteraan masyarakat.
Lumbung Pangan Penyangga Kebutuhan Desa
Meskipun industri sapu menjadi primadona, sektor pertanian tetap menjadi jiwa bagi Desa Babakan. Lahan persawahan yang subur dan dialiri irigasi yang baik dimanfaatkan secara optimal oleh para petani untuk menanam padi. Sektor ini berfungsi sebagai penjamin ketersediaan pangan bagi seluruh warga desa, menciptakan stabilitas dan kemandirian.
Aktivitas pertanian dan industri kerajinan berjalan beriringan dalam harmoni. Banyak keluarga di Babakan yang menjalankan kedua aktivitas ini secara bersamaan. Saat para pria bekerja di sawah, para wanita di rumah mengisi waktu dengan merangkai sapu. Model diversifikasi pendapatan ini terbukti efektif dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga, terutama ketika salah satu sektor menghadapi tantangan, seperti saat musim kemarau panjang yang memengaruhi pertanian atau saat permintaan sapu sedang lesu. Selain padi, warga juga memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur-mayur dan buah-buahan, semakin memperkuat kemandirian pangan mereka.